Minggu, 15 Juni 2008

♥♥♥ SelamanYa ♥♥♥

Suatu pagi yang mendung dihiasi hujan rintik-rintik, hari ini ku melangkah ke sebuah sekolah kecil yang terletak diantara gang kecil perumahan daerah pengadegan, sekolah tercinta..SDN 03 Pagi Pancoran

itulah sekolah yang membawa ku pada indahnya dunia pendidikan dan menanamkan moral2 yang kupegang hingga kini

ku lalui gerbang yang terbuat dari besi yang berfungsi sebagai pembatas antara dunia sekolah dan lingkungan sekitar..

pemandangan yang ku lihat.. sejak terakhir aku meninggalkan sekolah ini sekitar 11 tahun yang lalu hampir sama, tembok mulai tua itu tak mengalami banyak perubahan kecuali warna cat dan beberapa tambalan semen kasar disudut-sudutnya,atap genteng yang terbuat dari tanah liat itu tampak berlumut karena diguyur hujan dan diterpa panas berkepanjangan,hmm..udara yang ku hirup terasa segar, pohon2 yang dulu masih dapat kujangkau dan ku panjat bersama teman2 serta menjadi tempat persembunyian ketika bermain petak umpet, kini tinggi menjulang,, SD ku semakin asri dan bertambah tua seiring waktu yang berjalan

Hari ini ada acara perpisahan anak kelas 6, dalam artian mereka telah menuntaskan masa belajar tingkat dasar dan akan melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tingi atau menjadi orang yang hanya mendamba akan mengenyam ilmu dikursi SMP karna orang tua mereka tidak mampu untuk membiayai anak2 mereka atau karena otak yang pas-pasan sehingga tidak lolos ujian masuk SMP negri,ironis..

Untuk acara ini terdapat sebuah panggung yang sederhana, sangat sederhana.. panggung itu berada ditengah lapangan yang biasa ku pakai untuk upacara bendera atau olahraga, lapangan yang tak begitu luas itu dipagari dengan bambu yang dibuat sendiri, ada kolam ikan lele disebelah kiri lapangan. Panggung itu luasnya tak lebih dari 3x4 m, dengan spanduk bertuliskan Sambut Lepas Asa Kelas 6 SD 03 pagi Pancoran, menyiratkan doa dan harapan para guru2 untuk mereka.

disetiap pinggiran tenda itu ditempeli pohon pisang sebagai hiasanya dan balon2 murahan agar tampak lebih ceria, dibagian depan tenda terdapat taman kecil buatan yang tersusun rapi dari pot-pot bunga sekolah dan bunga palsu yang berwarrna warni serta air mancur kecil yang dibuat dari selang air biasa, itu pun hanya ditopang oleh tumpukan batu bata diselilingnya, sangat sederhana tapi kreatif menggunakan perlengkapan seadanya, aku melangkah melihat kedalam kelas yang dulu pernah ku pakai, sekolah itu bermodel letter L, dulu sekolah ini rasanya sangat besar untuk anak seumur ku waktu dulu, tempat yang luas untuk berlari, tapi kini semuanya tampak kecil, bangku taman yang terbuat dari semen itu tampak sangat rapuh untuk menopang tubuh ku kini, di ujung paling depan dari lorong ada WC, ku tengok sejenak, masih sama persis seperti pertama kali ku disini,hanya temboknya yang berubah warna, wc itu masih kotor, wc itu hanya terdiri 2 kamar mandi, 1 untuk murid dan 1 lagi untuk guru, sanitasi yang kurang baik tapi karna tak ada uang lebih jadi tak pernah ada perbaikan untuk wc ini.

Disebelahnya ada ruang kelas 1, disini lah pertama kali aku mendaftar, aku duduk, aku berkenalan, aku bermain, aku belajar dan aku menangis, gedung yang sama, pintu yang masih sama sejak belasan tahun yang lalu papan tulis kapur yang kini digantikan oleh papan whiteboard masih terpajang ditempat yang sama, kecuali lantai dan kipas anginya tentu, dibalik pintu itu, dulu sekali.. disitu berdiri Ibu ku, wanita yang kukagumi karna ketabahannya mengurus ke-6 anak2nya, menunggu ku ketika hari pertama masuk, menjemput ketika aku pulang dan duduk menunggu sendirian ketika akan dibagikan raport hasil belajar ku setiap cawunya, itulah ibu ku, wanita yang akan selalu ada disaat aku tidak membutuhkannya atau aku memerlukannya, aku rindu masa-masa itu.

ku telusuri kelas2 yang tampak kosong, semua masih sama.

Diujung lorong terdapat ruang kecil yang dulu kita gunakan sebagai gudang, kini beralih fungsi menjadi ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), dulu ruang itu begitu kami takuti, entah karna letaknya atau karna dulu tak ada lampu yang meneranginya,hehe tapi kini hal itu menjadi lucu, huh dasar anak kecil terlalu banyak berkhayal barangkali...

diujung lorong yang satunya lagi ada ruang kepala sekolah, disitu terdapat lemari kaca yang tidak terlalu besar yang memajang piala2 dan piagam yang pernah di dapat oleh sekolah ini, disitu ada piala yang pernah aku sumbangkan bersama teman2 lho,untuk lomba P4 atau semacamnya, sudah lupa..hhehe

teriakan pembawa acara perpisahan itu mengembalikan kesadaranku, acara sudah dimulai. Tak lama setelah kepala sekolah menyampaikan pidatonya, ia meminta seorang murid untuk memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya, semua hadirin berdiri, bait pertama lagu itu berkumdang, berdirilah seluruh bulu roma ku, merinding.. lagu itu..suara mereka seperti membangkitkan rasa cinta negri yang selama ini mati, rasa kagum dan syukurku akan negeri ini, cinta ku karna dilahirkan dan hidup disini, pada hari ini bangkit kembali..aku bangga menjadi warga indonesia, dan aku bangga bahwasannya ini adalah sekolah ku.

setelah pembukaan dan pidato secara bergiliran dari guru2 serta ucapan perpisahan dari murid kelas 6 maka berbagai macam tarian dipersembahkan dari anak kelas 1 hingga kelas 6 secara bergantian menghibur para hadirin yang menonton, mulai dari tari saman dari aceh, tari din ding pa din dari padang, hingga lagu pop jaman sekarang dimunculkan, puluhan anak2 mengikuti gerakan mereka, puluhan orang tua tersenyum melihat anak-anaknya menari di atas panggung, tak terasa 3 jam sudah berlalu, acara pun sudah hampir penutupan, kupalingkan wajah ku kesamping, ada seorang perempuan manis yang menggendong anak lelaki pertamanya, ia selalu duduk disebelah ku, fitri, ya itu namanya, sahabat ku sejak aku duduk dibangku kelas 1 bahkan mungkin sebelum aku mengenal huruf A dan angka-angka, hal itu mungkin dikarenakan kita bertetangga, perempuan yang selalu setia dan berbagi segalanya dengan ku. Seulas senyum kulayangkan, “Ayo pulang” ajakku padanya.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

"Klu...bicara tentang masa kecil, semua terasa indah...dari kita belum mengerti segala hal, masih mempelajari hal-hal yang belum kita tahu....semua terasa menantang dan penuh pengorbanan. Semua penuh dinamika, suka maupun duka..dan ga akan pernah habis untuk di ceritakan....Indah banget.